Friday, February 17, 2023

Renang Sore

Tiba-tiba saja kepikiran mau mandi disini gara-gara lihat story teman di WhatsApp yang lagi salto depan di tempat ini. Sekalian melepas rindu karena sudah lama sekali tidak pernah berenang di laut ini lagi. Nasib anak perantau yang sedang menuntut ilmu dan mencari kehidupan di wilayah daratan (Kota Kendari). Suasana laut lepas seperti ini tidak bisa ditemukan disana.

Tapi walaupun sudah berada disini, kami tetap tidak bisa mandi. Berhubung cuaca saat itu sedang tidak baik. Angin kencang dan ombak besar. Walaupun kami anak seribu pulau tapi kalau kita lihat ombak tinggi pecah dibibir tanggul kami merasa ngeri juga membayangkannya apabila kami yang dihantam disitu. Sedikit kecewa sih. Karena yang menjadi harapan tidak terlaksana. 

Karena sudah terlanjur disini, ya udah kita cari alternatif tempat yang ombaknya tidak begitu besar. Tidak ada tempat lain selain ditangga yang berada disamping trek lari. Disitu tempatnya aman karena terlindungi bagian tanggul yang agak memanjang keluar. 

Oh ya bagian kumpulan tiang pancang dibelakangku itu adalah tempat proyek propinsi. Disitu akan dibangun patung Pahlawan Nasional Yang Berasal dari Buton yaitu Oputa Yi Koo ( Sultan Muhammad Saidi). Patung nya belum berdiri. Proyek pembangunannya sementara belum dijalankan.


Baca Selengkapnya ...
Tuesday, February 14, 2023

Matahari sebagai Vitamin Tubuh

Hari ini kami mengantar Waode Khalisa ke RS Siloam. Dia anaknya Lala yang baru saja lahir kemarin tgl 10/02/2023 pukul 18. 39 WITA di RS Siloam. Alasannya karena warna kulit keponakan saya itu berwarna kuning. Sudah beberapa hari saya perhatikan tapi baru hari ini terlihat jelas. Saya sedikit panik. Takut terjadi apa-apa. Yang saya bisa lakukan hanya melakukan anjuran dokter dengan membawanya berjemur di belakang rumah. 

Kami membawanya periksa atas inisiatif dari Kiki (kakakq) yang melihat kondisinya sudah sedikit mengkhawatirkan karena warna bola matanyapun sudah ikut menguning. Waktu itu, dokter kelahiran pernah bilang segera periksa ke RS apabila dalam tiga hari sejak kelahiran kondisinya masih menguning. 

Kami bertiga pergi bersama-sama. Saya memesankan Maxim. Pergi naik Avanza dan pulang naik Expander. Ongkos 30k bolak balik. Dulu naik xpander begitu elit dan mahal. Sekarang hanya modal 15rb sudah bisa menikmati dan diantar seperti bos. *Maaf melenceng.

Sesampai nya di RS kami ke UGD. Disana kami bertemu petugas jaga dan seorang cewe berbaju biasa. Dia tidak berseragam. Mungkin dia dokter atau perawat. Kami tidak sempat menanyakannya. Kami menjelaskan keadaan keponakan kami itu kepadanya. Dia menduga bahwa mungkin salah satu penyebabnya berasal dari susu formula yang dikonsumsi. Ya, memang anak itu belum mengonsumsi ASI sejak kelahirannya karena ibunya belum bisa memberikan ASI. Kami terpaksa memberikan sufor karena dia terus menangis kehausan (Lactogen). Setidaknya sementara waktu sampai ibunya bisa memberikan ASI. Tapi mendengar anjuran dari petugas tadi maka kami tidak akan memberinya Sufor lagi.  Kedua, dia menganjurkan supaya kami rutin menjemur keponakan kami itu dibawah sinar matahari pagi. Hal ini pun sudah kami lakukan tapi sudah tiga hari cuaca pagi terus mendung. Hingga hari keempat ini barulah kami dapat sinar matahari pagi yang cerah. Jadi hasilnya belum terlihat. petugas itu mengatakan biar tidak ada matahari tetap anak itu di bawa keluar rumah untuk mendapatkan udara luar. Kita berharap besok ada matahari supaya anak ini bisa mendapatkan sinar matahari. 
Petugas tersebut menganjurkan untuk menunggu dlu keadaan si bayi sampai seminggu. Jika sampai batas waktu ditentukan belum ada perbaikan maka bisa memeriksa keadaan bayi di bagian Poli Anak. Masalah ASI yang belum bisa diberikan oleh ibunya bisa diambil cara alternatif dengan mencari donor ASI dari anggota keluarga yang sedang menyusui. Beruntung ada bibinya yang sedang menyusui. Namun, ASI nya tidak cukup untuk porsi dua anak. Jika seperti ini hanya Sufor yang lebih memungkinkan karena jumlahnya lebih banyak. 

Akan tetapi sepertinya kami perlu konsultasi dulu sama dokter anak Sufor yang cocok untuk anak ini apa karena kondisi setiap anak berbeda. Untuk itu kita perlu konsultasi ke dokter anak besok ditempat praktek nya. Di tugu Murhum depan apotek kimia Farma. Rekomendasi dr pak driver Maxim tadi pagi. 
Baca Selengkapnya ...
Friday, February 10, 2023

Kelahiran Ponakan Ke Tiga

Pagi ini pukul 06.00 WITA saya baru saja selesai mandi, mempersiapkan diri untuk pergi mencari rezeki. Tiba-tiba saya mendapat telpon dari kakakq di Baubau "Totocan, ketubanku pecah". Saya langsung kaget. Tidak menyangka. Prediksiku masih 2 hari lagi. Padahal rencana nya besok saya baru akan pulang ke Baubau. Saya langsung menyuruh nya ke Siloam. Saya juga menelpon kakakq Kiki datang ke rumah temani Lala ke RS. Untung ada Maxim Car yang bisa saya pesan dari Kendari. Tidak perlu repot cari mobil rental lagi. 

Mereka telah sampai di UGD RS. Petugas langsung membawanya ke ruang bersalin. Untuk sementara tidak ada kendala sampai disini.

Akhirnya, saya harus mempercepat keberangkatan hari ini juga. Masih ada waktu sebelum pukul 07.00 WITA untuk naik kapal cepat pagi ini. Saya sisa mempersiapkan barang-barang. Tidak banyak pakaian yang saya bawa hanya handuk dan selembar baju serta perlengkapan mandi. Saya diantar oleh adikku ke Pelabuhan. 

Saya tiba di Baubau pukul 14.00 WITA. Dan langsung pergi ke RS Siloam. Disana sudah ada mama duduk disamping ranjang. Alhamdulillah bisa ketemu sama Mama lagi. Kakakq tebaring lemas diatas ranjang. Sedang kesakitan. Rupanya sudah pembukaan kelima. 

Dan tepat sore harinya yaitu pukul 18.39 WITA keponakanku lahir. Dia merengek-rengek. Dari luar kedengaran jelas suara tangisannya. Bapaknya memberi nama Wa Ode Khalisa Salmin Noor. Alhamdulillah prosesnya dilancarkan hingga selesai. Ibunya juga sehat-sehat. 





Baca Selengkapnya ...