Sunday, December 12, 2021

Uninstall Aplikasi Tiktok

Karena terlalu berdampak buruk bagi perkembangan mentalku akhirnya beberapa hari yang lalu saya memutuskan menghapus aplikasi Tiktok. 

Alhamdulillah kini hari-hariku berjalan dengan baik dan produktif.  Saya sudah lebih menghargai waktu kosong ku setiap menit, setiap jam dan setiap harinya. Tidak ada lagi waktu yang habis percuma tanpa kegiatan bermanfaat paling tidak diisi dengan membaca buku,menulis atau hal lainnya. Apabila sudah bosan dan jenuh saya mencari sumber hiburan lain lewat Instagram, Facebook dan Yutub yang mana menurut saya masih sedikit lebih aman dibanding Tiktok karena tidak membuat seseorang kecanduan. 
Saya juga jadi lebih khusyu dalam beribadah. 

Meskipun begitu, harus saya akui bahwa saya kehilangan banyak informasi terbaru. Tiktok meskipun banyak buruknya tapi tetap punya sisi positif walaupun hanya sedikit. Ini sudah menjadi pilihan. Yang harus saya jalani bagaimanapun tidak mengenakkannya. Lebih baik saya tertinggal informasi dibandingkan harus kehilangan ketenangan dan pikiran yang positif. Pikiran positif adalah bekal untuk menjalani hidup ini dengan baik. 
Baca Selengkapnya ...
Monday, December 6, 2021

Hal Buruk yang Terjadi Saat Musim Hujan

Di musim penghujan seperti ini ada hal yang kami khawatir kan warga pesisir sungai yaitu banjir. Curah hujan yang tinggi akan membuat air disungai meluap. Kami khawatir kalau curah hujannya semakin deras tanpa jeda maka luapan air akan semakin meninggi dan bahkan mencapai permukaan tanggul. Kemungkinan terburuk tanggul bisa jebol. 

Kekhawatiran kami semakin bertambah apabila curah hujan yang tinggi itu terjadi pas ketika air laut pasang. Air sungai itu akan masuk melalui gorong-gorong bahkan masuk hingga ke rumah kami. Rumah kami dan rumah lainnya yang di dekat gorong-gorong akan kebanjiran. Ini seperti pertemuan arus antara air yang berasal dari hulu dan air yang berasal dari hilir. 

Dan kemarin dulu malam terjadi. Sekitar pukul 12 malam. Air laut pasang. Naik dari sungai masuk ke gorong-gorong sampai ke badan jalan kompleks rumah. Untungnya langit malam cerah. Tidak terjadi hujan. Tidak lama berselang air turun. 

Kemarin malam terjadi lagi. Bahkan airnya naik sedikit lebih tinggi. Sisa 2 meter sampai ke rumah kami yang posisinya agak mendaki dari badan jalan. Cuaca malam itu gerimis. Tapi langit malam tidak tampak kemerahan. Tidak lama kemudian air segera surut. 

Dan malam ini air naik lagi. Lebih tinggi lagi dari kemarin. Cuaca hujan deras sejak siang hari hingga masuk shalat Isya. Setelah itu gerimis hingga pukul 02.00 saat ini. Semoga airnya lautnya segera surut karena sepertinya hujannya semakin deras.

Alhamdulillah tidak lama kemudian air segera surut walaupun hujan turun sedang.
Seperti ini ketinggian air di depan dan belakang rumah kami. 
Depan rumah
Belakang Rumah

Baca Selengkapnya ...
Wednesday, December 1, 2021

Masalah Emosi

Perut lapar dapat mempengaruhi mood seseorang. Orang yang lapar emosinya tidak stabil. Dirinya diselimuti aura kemarahan. Tak jarang hal kecil saja dapat memicu pertengkaran. 
Perut lapar juga dapat membuat konsentrasi menjadi buyar. Otak tidak bisa memproses suara atau suatu objek dengan baik. 

Obatnya yaitu makan. Kalau perut sudah terisi orang biasa jadi lebih ramah, baik dan welcome. 
Baca Selengkapnya ...
Sunday, February 28, 2021

Lounching Produk Djarum Super Next 12

Alhamdulillah proses lounching produk baru Djarum Super Next 12 sudah selesai. Setelah melewati masa 2 Minggu. Minggu pertama adalah Minggu yang berat sedangkan Minggu kedua adalah Minggu yang normal (tidak berat dan tidak ringan)

Kalau sudah melewati Minggu pertama, pekerjaan di Minggu berikutnya sudah lumayan mudah. Sebagian outletnya sudah terisi. Kayak jadwalq di minggu kedua hari Selasa, Rabu, dan Jumat. Mungkin saya lounching hanya 20 outlet sisax sudah terisi minggu lalu. Ceritanya Minggu lalu saya kerja dijalur tigahari itu outletnya hanya ada sekitar 25an outlet. Supaya cukup 35 outlet (kalau bukan lounching 40) saya menyebrang di jalur yang Minggu depan di hari yg sama.


Mungkin kalian belum tahu kalau bukan cuman rindu saja yang berat. Lounching juga berat. Apalagi kalau di target berhasil kosong baru 100% outlet. Dimusim sebelum korona saja sudah tidak mudah bagaimana dengan musim korona seperti skrang. Perputaran ekonomi lambat. Pastinya tantangannya akan lebih banyak lagi. Tapi kami sudah siap. Kami diberikan amunisi untuk bisa dipakai di lapangan. Sisanya tinggal menyiapkan mental.

Amunisinya yaitu selembar kertas yang biasa kami sebut TTR alias Tanda Terima Rokok. Fungsinya untuk membuat eb(ekstra beli), p rbk (pengganti rbk), dirsel (direct selling) dan sk (sampel konsumen). Kalau suatu produk lounching keluar bersamaan dengan TTR nya maka tingkat keberadaannya cepat menyebar sampai kesemua outlet. Tapi kalau tidak ada maka tingkat penyebarannya ke outlet lambat. TTR adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan pemilik produk untuk keperluan promosi. Tapi biayanya bukan berupa uang melainkan berupa rokok. 

Lounching kali ini saya merasa sedikit perbedaan dibandingkan dulu. Sekarang rasanya pemilik kios agak lebih terbuka sama saya. Tidak perlu lama menawarkan, sebelum mentotalkan jumlah rokok pesanannya saya cuman bilang" bunda/om sa kasih masukkan dengan rokok next 2 bungkus ee!", Pemilik kios langsung mengiyakan. Bukan cuman itu saja rata-rata pengambilan kios 2 bungkus bahkan ada yang ambil 5 bungkus. Paling rendah hanya ambil 1 bks saja. 

Pengalaman yang jarang sekali saya dapat selama ini. Dulu jangankan ambil dua bungkus, satu bungkuspun tidak mau😁. Walaupun sudah dibujuk sedemikian rupa sampai minta tolong pun tetap tidak mau. Terpaksa karena tuntutan pekerjaan dan tidak mau satu kios lepas tidak terisi dengan produk baru akhirnya saya mengalah. Saya titip 1 bungkus. Rata-rata kios kalau dititip mereka terima tapi ada juga yang walaupun sudah dititip mereka tetap tidak mau. Sumpah! Kios seperti ini bikin jengkel. Padahal kan mereka tidak beli dan tidak juga rugi kalau terima titipan itu. Malahan kalau laku, keuntungannya buat mereka. Modalnya saja yang dibayarkan. Kalau bisa kios seperti itu hilang saja dari muka bumi. Hehe

Kalau saja mereka tahu rokok yang dititip itu kadang dr kantung pribadi saya sendiri kalau sudah terlalu banyak kios yang tidak mengambil. Jatah titip hanya 5 kios. Berasal dari jatah sampel konsumen yang dialihkan ke kios. Sebenarnya bisa saja kita lewati kios semacam itu asalkan jumlah kios dalam satu jalur banyak (diatas 35) tapi kalau hanya dibawah 30 nanti jumlah outletnya berkurang. 

Saya berpikir mungkin perubahan perilaku kios kepada saya ini ada kaitannya dengan perubahan keseharian yang saya lakukan. Sudah beberapa bulan ini memang saya sudah memperbaiki kegiatan keseharian terutama tentang ibadah. Setiap petang selalu saya rutinkan untuk membaca dzikir panjang sehabis shalat yang saya baca dari buku doa dan dzikir kenang-kenangan dari biro perjalan haji dan umrah. Dzikirnya sama persis dengan dzikir yang dibaca oleh Almarhum Bapak saya setelah shalat. Saya masih hafal bacaan dzikirnya tapi tidak hafal urutannya. Bacaan dzikir itu ada di alam bawah sadar saya sebab dulu kita sekeluarga selalu shalat berjamaah bersama-sama. Bapak yang jadi imam. Setelah shalat magrib belum bisa bubar, lanjut dengan dzikir. Kita mendengarkan baik-baik. Kalau masih ada waktu terisi diisi dengan mengaji sampai masuk waktu isya baru bisa bubar. Semoga Allah SWT merahmati Bapakku Drs. Abbas Noor. 

Masih banyak yang kurang dalam ibadahku. Saya belum bisa shalat shubuh tepat waktu. Selalu kesiangan. Shalat dzuhur dan ashar saya juga selalu tidak khusyu. Pikiran melayang kemana-mana. Durasinya juga cepat sekali. Kadang saya tidak tahu surat apa yang saya baca. Saya ingin memperbaiki ibadah saya bukan supaya dipermudah urusan dunia tapi agar ibadah yang saya lakukan itu tidak sia-sia dan bernilai pahala untuk orangtuaku, untuk diriku di akhirat nanti. 

Baca Selengkapnya ...