Thursday, July 25, 2024

Olahraga Mingguan

Kemarin baru saja selesai main bulutangkis. Ini adalah agenda rutin kami tiap Minggu Pegawai P3K Dinas Koperindag. Kebetulan diantara kami sebagian besar menyukai olahraga ini. Saya sebenarnya hobi main futsal. Berhubung tidak ada teman bermain yaudah deh saya ikut gabung saja. Kebetulan juga saya sedikit bisa memainkan olahraga ini. 

Biasanya kami main di gedung aula BKD, namun karena sudah ditegur oleh pihak pengelola gedung karena yang bermain sudah terlalu banyak akhirnya kami bermain di aula Desa Tinaken Darat. Tempatnya ala kadarnya seperti yang terlihat. Lantainya bukan matras jadi kalau jatuh kaki akan terasa sedikit sakit. Net dan papan skor ala kadarnya.  Tapi secara keseluruhan kualitas nya lumayan. 

Harga sewa gedung ini lumayan murah, perorang Rp. 5.000,- jadi kami bayar Rp. 50.000 karena kami ada 10 orang. Biaya perbola Rp. 7.000,- per orang. Sehingga setiap orang mengeluarkan biaya Rp. 12.000,-

Saya sudah memesan raket online kemungkinan Minggu depan sudah tiba. Harganya lumayan mahal kurang lebih mau hampir 900rb. Maksimal tarikan 32 tapi akan saya pasang tarikan 28 saja. Full carbon. Memang ada harga 500rb tapi saya berpikir selisih harganya tinggal sedikit mending sekalian ambil yang kualitas bagus saja supaya enak dipakai bermain. Untuk malam ini, saya pakai saja dulu raket yang nganggur sekalian membiasakan diri menggunakan raket.

Bulutangkis ternyata salah satu olahraga yang lumayan mahal. Untuk main saja mesti keluar duit 12 ribu. Raket juga masuk dalam hitungan karena perannya cukup vital. Tidak ada raket tidak bisa bermain. 

Habis bermain badan terasa sakit dan pegal-pegal. Tangan susah digunakan bahkan untuk mengangkat gayungpun buat mandi. Jalan sudah sempoyongan. Inilah efek kalau sudah terlalu lama tidak pernah bermain lagi. Butuh relaksasi beberapa hari sampai bisa pulih kembali baru bisa bermain lagi. 




Baca Selengkapnya ...
Monday, July 22, 2024

Ternyata Begini Rasanya Petik Cengkeh

Tangga satu tiang. Ternyata tidak terlalu susah petik cengkeh menggunakan tangga ini dibanding kelihatannya. Tangganya juga cukup kuat bahkan sampai kita berada di anak tangga paling atas dimana angin sangat kenceng menerpa. Rahasia kekuatan itu terdapat pada tali yang mengikat pada empat penjuru anak tangga yaitu samping kanan, samping kiri, muka dan belakang. Asalkan sudah di ikat dengan kencang maka anak tangganya bisa kita gunakan untuk memanjat dan tidak akan mudah jatuh. 

Di daerah lain seperti di Manado Sulawesi Utara ada saya dapatkan mereka menggunakan tangga dua tiang untuk petik cengkeh. Tapi sepertinya dengan menggunakan tangga itu akan susah untuk di posisikan berdiri karena ukurannya yang sangat tinggi. Sebab tangga satu tiang yang kami gunakan pun juga begitu. Sulit untuk di posisikan berdiri. Minimal dua orang untuk membuat nya berdiri. Kemarin kami ada empat orang. 

Ada juga bagi yang sudah profesional bahkan tanpa tanggapun dia bisa memetik cengkeh. Saya belum bisa menceritakan bagaimana prosesnya karena belum liat secara langsung. 

Pohon cengkeh bisa di petik sendiri seperti pohon punya sepupu saya ini atau dengan menyuruh tukang panjat. Nanti di beri upah berupa uang atau berupa hasil petikan cengkeh tersebut. Ongkos yang diberikan adalah sekitar 6.000 - 8000 perliter atau diberikan upah dengan membagi rata hasil petikan. Bagi rata hasil petikan masih jarang di daerah Banggai Laut ini tapi untuk daerah Taliabo hampir seluruhnya sudah menerapkan cara ini. Saya sendiri tidak dibayar karena bersifat sukarela. 

Jumlah anak tangga ini ada sekitar 23 anak tangga. Ini belum yang tertinggi. Menurut warga sekitar yang biasa memetik cengkeh bahkan ada yang sekitar 35 anak tangga atau minimal 32 anak tangga.  Bisa dibayangkan bagaimana tingginya. Yang ini saja kami sudah merasa sangat tinggi. Untuk yang tingginya sudah mendekati 35 anak tangga berarti sudah tergolong pohon tua dan perlu di regenerasi dengan kata lain pohon yang kami panjat ini tidak lama lagi mesti di regenerasi. 

Pemasangan anak tanggapun tidak sembarang, mesti seseorang yang sudah ahli di bidangnya karena anak tangga yang dipasang itu mesti rapat atau tidak boleh bergeser sedikitpun ketika di injak. Bisa dibayangkan kita berada di anak tangga atas yang posisinya tidak rapat maka pastilah sangat membahayakan si pemanjat. Anak tangga ini tentu saja di bawa ke kebun dengan mobil open cap mengingat ukurannya yang cukup besar. 

Pohon cengkeh punya sepupu di kebun ini ada berjumlah 9 pohon. 2 di bawah dan 7 di atas. Semuanya dapat di panen untuk empat kali masa panen raya berdasarkan perjanjian gadai antara kedua belah pihak dengan nominal Rp. 3.000.000,-. 
Pohon yang di bawah ini daunnya sudah tidak lebat lagi dan cengkehnya sudah kemerahan. Dalam ilmu percengkean, apabila sudah merah maka nilai jualnya akan semakin menurun. Pada saat mengering nanti, cengkeh yang kemerahan akan muncul bintik-bintik putih dan bila digabung dengan cengkeh bagus maka nilai jualnya keseluruhan karung akan berkurang. Tujuh pohon di atas daunnya masih lebat dan buahnya belum ada yang kemerahan. 


Harga cengkeh sekarang sementara turun karena bertepatan dengan panen raya. Stok melimpah. Perkilo nya sekarang untuk cengkeh kering di angka Rp. 70.000,- dan untuk cengkeh basah di harga 13 ribu perliter. Sekilo cengkeh kering setara dengan 5 liter cengkeh basah. 
Bila cuaca panas dari sejak pagi sampai sore hari maka cengkeh bisa kering dalam waktu 3 hari. Sedangkan bila cuaca mendung maka bisa kering sampai berhari-hari. 
Cengkeh yang kering setelah 3 hari belum langsung bisa di jual tapi di bersihkan dengan cara di Tapis agar debu" dan pasir di dalamnya tidak ikut terbawa. 

Cengkeh hasil yang sudah dipetik sebelum di jemur mesti di pisahkan dari tangkainya atau istilah disini dicude. Tangkai nya itu dikumpul dan dihargai sekilo sebesar 3ribu rupiah. Pada saat musim panen begini biasa anak" kecil mencari uang jajan dengan mencude cengkeh dirumah para petani cengkeh dan dibayar Rp. 1.000,- per kilo.

Cengkeh yang mahal harganya ialah yang di petik langsung dari pohon nya sementara yang jatuh di tanah hanya di hargai Rp. 8.000,- per liter. Ada tips dari sepupu bahwa cengkeh sebelum di jemur mesti di rebus dulu dalam larutan air panas, tujuannya agar walaupun tidak mendapatkan cahaya matahari yang sempurna namun apabila mengering dapat menghasilkan cengkeh kering yang bagus. []

Banggai Laut, 22 Juli 2024


 

Baca Selengkapnya ...
Wednesday, July 17, 2024

Berpose dalam Frame Lensa

Habis acara syukuran dengan menyediakan hidangan makan siang di kantor lewat obrolan ngalor ngidul saat rehat dari pekerjaan tercetuslah ide dari seseorang di antara kami untuk melakukan foto bersama di studio. Tak menyangka ide asal-asalan itu menjadi kenyataan seperti ini. Saya pikir bukan hal mudah mengumpulkan kami yang 17 orang ini dengan status yang semuanya sudah berkeluarga tidak termasuk saya dan Patrio Hambali. Kalau Patrio mungkin masih wajar belum menikah untuk seseorang yang kelahiran 97 namun saya yang kelahiran tahun 92 sudah memasuki hampir lampu merah. 

Ehm... Kembali ke laptop. 

Semua kembali ke kompakan kita yang selalu mengutamakan kebersamaan dari mulai proses gotong royong menyiapkan makanan acara sampai selesai acara. Meskipun kebanyakan dari kita sudah berkeluarga tapi mereka masih memiliki jiwa muda yang penuh semangat untuk terus berkarya.

Memang kita belum pernah foto bersama seperti ini. Ada juga kita pernah foto bersama saat upacara hari kesaktian Pancasila tapi itu bukan di studio. Hanya pake hape saja. Saat itupun formasinya tidak lengkap. 

Ah, inilah kenang-kenangan kami angkatan tahun ini sebagai bukti kebersamaan. Semoga ke depan kami semakin kompak dan terus bersaudara.

Maaf kalau terlalu banyak file. Memori hapeku sudah full jadi saya simpan disini saja. 



























Baca Selengkapnya ...
Wednesday, July 10, 2024

Dipersimpangan Jalan. Cuti Atau Lanjut Bayar SPP??

Beberapa hari ini saya terus memikirkan bagaimana cara menyelesaikan studi S2 yang sudah 3 semester saya tinggalkan dengan izin cuti. Sekarang setelah lulus P3K dan sudah 2 bulan bekerja saya ingin kembali menyelesaikan urusan yang tertunda itu. Susah bagi P3K untuk izin penyelesaian studi karena belum ada peraturan yang mengatur tentang hal itu. Saya sudah mencari celah dan saya melihat peluang bahwa untuk izin penyelesaian itu mungkin bisa menggunakan Surat Izin Penting. Surat Izin Penting biasa digunakan bagi pegawai PPPK apabila ada urusan keluarga yang penting seperti ada anggota keluarga yang sakit, ada acara nikahan, dll. Seperti teman di Puskesmas Lipu Lalongo. Dia izin menggunakan surat itu untuk menjaga suaminya yang sakit. 

Saya rasa untuk urusan tanda tangan tidak menjadi kendala. Kalaupun Bu Kadis tidak berkenan bertanda tangan saya dapat meminta bantuan kenalan yang dekat dengan Pak Bupati. Kedekatannya dengan orang nomor satu di daerah setidaknya dapat menjadi pertimbangan. Yang menjadi kendala lainnya adalah belum ada separagrafpun yang saya buat. Tidak ada laptop untuk bikin dan tidak ada waktu untuk menyelesaikannya. Dirumah hampir selalu ada kerjaan. 

Waktu pembayaran SPP semester baru sudah dekat. Dan belum ada persiapan dari saya untuk menghadapi nya. Jalan saya menjadi dilema antara mau melanjutkan atau cuti. Pilihan paling mudah ya cuti. Hilang masalah tapi pengorbananku selama ini menjadi sia-sia. Terlalu banyak biaya yang saya keluarkan. Juga waktu dan tenaga. Saya juga ingat dengan cita-cita ku untuk terus lanjut sampai ke jenjang S3. Bagaimana walaupun sudah terangkat menjadi P3K tapi disini juga tidak ada kejelasan hidup. Kami masih terikat dengan kontrak kerja. Di tempat kerja kami tidak mendapatkan meja untuk kerja. Dan tanggung jawab yang diberikan ke kami masih sangat kecil. Sisi baiknya gaji yang diberikan lumayan besar. Dan kerjanya lumayan santai. Hanya itu yang menjadi sedikit penggembira. 

Semalam saya mengerjakan review jurnal. Tugas kuliah S1 sepupu. Karena sudah punya pengalaman, saya bisa mengerjakan nya dengan mudah. Setiap poinnya saya bisa mengisi sesuai dengan pertanyaan yang diminta. Saya jawab dengan lancar. Kalau seandainya tidak pernah saya buat mungkin saat itu saya akan kebingungan mengerjakan nya. 

Situasi nya saat itu sangat Dejavu dengan masa kuliah dulu. Tiba-tiba saya sangat percaya diri ingin menyelesaikan bagian latar belakang penelitian saya. 

Baca Selengkapnya ...
Monday, July 1, 2024

Susahnya Jadi Orang Grogian

Ada satu penyakit yang sulit untuk saya hilangkan yaitu rasa grogi ketika berhadapan dengan lawan jenis apalagi lawan jenis yang punya paras cantik .Bibir saya serasa membisu dan tidak jelas apa yang saya ucapkan. Kalau di tanya kadang jawabannya tidak nyambung karena pikiran tidak fokus ke pertanyaan itu. 

Seperti hal yang saya alami tadi. Saya tidak sengaja bertanya dengan logat Sulawesi Tenggara ke petugas pencatat surat di Sekretariat. Padahal kantor saya tempat bekerja ini di Banggai Sulawesi Tengah. Akhirnya kalian bisa tebak sendiri. Dia bilang tidak mengerti apa yang saya maksud haha. Saya juga belum menangkap bahwa yang dia maksud tidak mengerti itu adalah maksud dari pertanyaan saya. Saya benar-benar tidak sadar ketika bertanya itu. Mungkin karena petugas yang mencatat surat tugas itu cantik dan orang disebelahnya juga cantik makanya saya grogi sehingga keluar begitu saja. Saya tadi bertanya "Itu buku catatan surat keluar dih?" Seharusnya saya bertanya "Itu buku catatan untuk Surat Tugas ya?" 
Dia jawab "iih saya tidak mengerti kak!" sambil tersenyum. Saya langsung memperbaiki logat dengan benar ketika itu. Dan dia langsung mengerti. 

Susah sekali punya penyakit grogi seperti ini. Kita jadi susah dalam bergaul. Padahal saya ingin sekali memperbanyak kenalan. Tapi kalau seperti ini rasa-rasanya akan sulit. Semoga saya tidak kesulitan dalam menjalani hidup dengan keterbatasan karakter seperti ini. 

Kasus grogi serupa juga terjadi ketika saya datang disebuah acara yang diadakan keluarga  dimana ada orang dalam jumlah banyak disitu. Saya pasti hanya diam saja disitu. Seperti patung. Padahal kalau orang lain disitu dia akan mengajak berbicara orang disitu walau hanya sedikit. 

Seperti halnya sekarang saya duduk di ruang tengah dimana disitu banyak ibu-ibu dan hanya saya laki-laki. Kebetulan besok ada acara aqiqah. Jadi malam ini mereka memasak makanannya. Saya seperti cacing kepanasan disitu. Ingin sekali saya meninggal ruangan ini. Takutnya ada kerjaan laki" yang disuruh tapi saya tidak bisa menyelesaikan nya. Kan malu jadinya. Jadi saya lebih baik menghindar. 

Selain itu, kayak ada yang ganjil kalau di antara kerumunan orang itu hampir semua bersenda gurau sementara hanya kita sendiri yang berdiam diri. Mereka akan beranggapan bahwa kita orang yang tertutup dan tidak mau bergaul. Padahal kita ingin sekali berbincang tapi kan kita tidak mungkin memulai obrolan kalau mereka tidak memulai obrolan duluan. Kan saya disitu sebagai tamu. Tapi persoalan nya juga kalau salah seorang dari mereka sudah memulai obrolan, saya tidak tahu topik menarik apa yang harus saya bawa supaya mereka antusias dalam bercerita. Supaya setelah bercerita itu hubungan saya dengan lawan bicara itu dapat semakin dekat. 

Terkadang juga, ketika diajak bercerita saya hanya menjawab sesuai pertanyaannya bahkan terkadang sangat singkat. Harusnya sih setiap percakapan mesti diselipkan dengan humor agar lawan bicara tidak merasa bosan. Satu dari sejumlah pertanyaanku diatas sudah terjawab sendiri. Hahaha 
Cuman terkait humor ini, yang masih menjadi PR adalah bagaimana cara meningkatkan rasa humor kita. Apakah dengan membaca cerita humor atau lebih sering menonton film dengan tema-tema humor. 
Baca Selengkapnya ...
Friday, June 28, 2024

Surga Kecil di Desa Pasir Putih

Datang mendata di Desa Pasir Putih bertemu surga kecil di ujung desa. Gabungan pasir putih dan batu yang menjorok keluar dari dalam air laut menambah keunikan dan keindahan spot ini. Ini kami kebetulan lewat saja ketika sedang mencari kios. Sayangnya kami disini hanya sekedar beristirahat dan menikmati minuman di hari yang sangat terik ini. Kalau punya banyak waktu mungkin akan sangat asyik sekali apabila bisa berenang di tempat ini. 
Teman sempat terlintas untuk memancing dengan jorannya di atas batu itu kalau nanti ada kesempatan.
Sayangnya, tidak jauh dari bibir pantai ini ada aktivitas penambangan pasir oleh masyarakat setempat. Yang pasti itu ilegal. Sangat disayangkan apabila pantai seindah ini akan rusak akibat ulah dari mereka. Mungkin efeknya belum terasa sekarang tapi beberapa tahun ke depan. 
Mungkin karena jumlah pasirnya sekarang masih melimpah dan juga mereka beranggapan stoknya tak terhingga sehingga berani melakukan hal itu. 
Semoga para nelayan itu dapat menyadari bahwa tindakan itu tidak benar dan dapat segera meninggalkan aktivitas terlarang itu. 
Keindahan pantai ini harus dinikmati untuk generasi yang akan datang juga.
Baca Selengkapnya ...
Wednesday, June 26, 2024

Desakan Mendata

Di suruh lagi lanjutkan mendata di area yang jauh. Kenapa rasanya berat sekali untuk melaksanakan tugas ini? Apa karena saya sudah nyaman dengan kerjaan kantor yang kebanyakan hanya mengetik atau karena beratnya pekerjaan mendata ini. Saya pikir pekerjaan mendata ini memang berat. Karena jauh, banyak objek yang mesti di data, dan harus terkena panas serta hujan. Dan yang terpenting lagi karena tidak ada ongkos dari kantor untuk membiayai pendataan ini. Minimal uang bensin. Dan hampir semua rekan kerja mempermasalahkan uang bensin ini. Apalagi kami belum ada yang gajian. Gak ada uang sama sekali. 

Kalau bukan karena desakan dari pusat mungkin kami masih memiliki alasan. Jadi  mau atau tidak mau tugas ini harus dilaksanakan sesegera mungkin. 
Alhasil Surat Perintah Tugas pun di buat untuk pendataan di wilayah Banggai, Banggai Utara dan Banggai Tengah. Saya sama Hariadi wilayah Banggai yg di ujung, 2 orang di wilayah Banggai Utara dan seorang lagi di Banggai Tengah. 

Waktu mendata memang  kami berhadapan dengan panas matahari yang terik dan hujan yang tiba-tiba datangnya. Jadi kami harus berteduh dulu beberapa lama dan melanjutkan pendataan. Ini salah satu yang memperlambat kami mendata sampai berhari-hari. 
Baca Selengkapnya ...